Kabar Desa

Terhalang Mendung, BHR Pamekasan Tidak Berhasil Lihat Hilal

Diterbitkan

-

Memontum Pamekasan – Bagian Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Pamekasan lakukan rukyatul hilal di Observatorium Jokotole IAIN Madura, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Minggu (10/03/2024) sore.

Ketua BHR Pamekasan, Hosen, mengatakan pada pelaksanaan rukyatul hilal itu, turut dihadiri oleh sejumlah lembaga Falakiyah di Kabupaten Pamekasan dan Kementerian Agama Pamekasan. “Alhamdulillah, rukyatul hilal sore hari ini banyak yang datang dari berbagai Ormas. Baik dari Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan dan lembagai Falakiyah lainnya di Pamekasan,” katanya.

Pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal 1 Ramadan 1445 hijriah, ujarnya, hilal tidak berhasil terlihat lantaran cuaca mendung. “Cuaca mendung, sehingga hilal tidak terlihat. Ditambah lagi, sesuai hasil perhitungan dengan menggunakan metode ephemeris ketinggian hilal mar’i masih 0 derajat 28 menit dan ketinggian hilal hakiki 0 derajat 48 menit,” ujarnya.

Baca juga :

Hosen menjelaskan, untuk mencukupi syarat ketinggian hilal sesuai dengan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (Mabims), minimal ketinggiannya 3 derajat atau sudut diagonal antara matahari dan bulan adalah 6 derajat 24 menit. “Sementara hari ini, sesuai perhitungan ketinggiannya adalah 0 derajat. Sementara sudut diagonalnya hanya 2 derajat 2 menit,” jelasnya.

Dosen Ilmu Falak IAIN Madura itu menyampaikan, saat ini dirinya menunggu Sidang Istbat Kementrian Agama Republik Indonesia sesuai hasil sejumlah lokasi rukyatul hilal di Indonesia apakah melihat atau tidak. “Kalau misalnya tidak ada yang melihat hilal, maka Bulan Sya’ban akan diistikmalkan menjadi 30 hari. Berarti besok masih tanggal 30 Sya’ban 1445 Hijriah, dengan demikian puasa awal 1 Ramadan akan jatuh pada hari Selasa,” tambahnya. (azm/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas