KREATIF MASYARAKAT
KJP dan Tanggungjawab Wartawan
Tepat pada 1 Agustus 2021, Komunitas Jurnalis Pamekasan (KJP) lahir ke bumi Gerbang Salam. Lokasi deklarasi perkumpulan juru tulis itu cukup sakral dan penuh ‘bara’.
Cafe Army -Cafe Tentara. Letaknya, selatan markas komando distrik militer (Makodim 0826) Pamekasan.
Pemilihan Cafe Army sebagai tempat deklarasi berdirinya orgnisasi lokal itu, salah satunya karena semangat militansi tentara sebagai penjaga teritorial. Penjaga rakyat. Semangat ketentaraan itu diharapkan menular kepada punggawa KJP. Penjaga pilar keempat demokrasi.
KJP hadir dengan ghiroh ukhuwah basyariah (persaudaraan sosial). Semangat ala anak pesantren Hablun Minanas (hubungan antar sesama manusia) . Tidak lebih dari itu. Jika lebih, sebagai penyemangat dan pemanis perkumpulan semata.
Saya ingat pribahasa ألحق بغير نظام يغلبه الباطل بنظام (Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir). Semangat berkumpul dan berorganiasi inilah dimungkinkan akan menambah frofesionalisme wartawan yang tergabung dalam KJP. Utamanya dalam hal penulisan berita. Adalah sangat bahaya sekali jika wartawan Salah menulis kebatilan yang terorganisir dibaca publik.
Baca juga :
- Peringati Harjad Pamekasan, Pj Bupati Masrukin Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Madura
- Oknum Pegawai DKPP Pamekasan Diduga Pungut Biaya Bantuan Alsintan ke Poktan Rp 15 Juta
- Tiga Paslon Dianggap Layak Pimpin Pamekasan, Haji Her Pilih Netral
- Sisir Wilayah Kekeringan di Pamekasan, Tim Pemenangan Daerah Paslon Khofifah-Emil Beri Bantuan Air Bersih
- Tim Pemenangan Daerah Paslon Khofifah-Emil Beri Bantuan Material Jembatan Ambruk di Pamekasan
Mengutip penggalan istilah Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Pemkab Pamekasan, Sigit Priyono, tulisan wartawan bisa mempengaruhi puluhan ribu pembaca. Salah menyajikan fakta bisa fatal. Maka, wartawan diharapkan professional dengan check and richeck berita yang akan disajikan.
Berorganisi tidak melulu soal memburu jabatan, relasi, target perusahaan, omzet, income, gengsi dan ‘pengakuan’ yang selama ini didengung-dengungkan sebagian kalangan. Tapi, lebih dari pada itu keinginan untuk merawat moralitas, sopan santun wartawan ditengah zaman hoax seperti sekarang.
Drs Muzakkir, MA, Dosen Jurnalistik Universitas Teuku Umar Aceh, pernah berkata moralitas wartawan erat kaitannya dengan dimensi duniawi dan ukhrowi. Tanggungungjawab wartawan Muslim kepada Allah SWT dan kepada masyarakat merupakan kewajiban. Sebagaimana ayat tuhan yang berbunyi أدع الى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي احسن. (Ajaklah kepada jalan tuhanmu dengan kebijaksanaan dan penerangan baik dan berdiskusilah dengan cara yang lebih baik)
Nah, tanggungjawab wartawan Muslim (kalau merasa Muslim sih) sebagaimana fungsinya sebagai penyampai risalah seharusnya selaras dengan prinsip jurnalistik dan kode etik: Akurasi, objektifitas dan keberimbangan. Sebagai jurnalis, tentu kita semua berharap tanggungjawab atas peran dan fungsi masing-masing diamalkan bukan malah sebaliknya diabaikan. Glenon.
- Pamekasan2 tahun
Dinsos Pamekasan Siapkan BLT DBHCHT 2022 untuk Buruh Tani Tembakau dan Buruh Pabrik Rokok
- Hukum & Kriminal3 tahun
Mayat Telanjang Dada Gegerkan Warga Desa Palesanggar Pamekasan
- Pamekasan1 tahun
Pro Kontra Soal Wisuda, Dewan Pendidikan Pamekasan Minta Satuan Lembaga Tak Memaksakan
- KREATIF MASYARAKAT2 tahun
Mengikuti Prosesi Tradisi Petik Laut Desa Sotabar Pamekasan
- KREATIF MASYARAKAT2 tahun
Jungkir Balik Kekuasaan Lalake Tambah Literasi Sosok Kaum Lelaki Madura
- Pamekasan2 tahun
Bertajuk Pelantikan Raya, Ormawa Fakultas Syariah IAIN Madura Resmi Dilantik
- Pamekasan1 tahun
Gelar Go Slides, SMK Putra Bangsa Pamekasan Adakan Seminar Pencegahan Narkoba
- Pamekasan2 tahun
Bertajuk Pelantikan Raya, Ormawa STIE Bakti Bangsa Pamekasan Resmi di Lantik