Pamekasan

Lapas Kelas IIA Pamekasan Launching Penambahan Sarana Kunjungan melalui Virtual

Diterbitkan

-

Lapas Kelas IIA Pamekasan Launching Penambahan Sarana Kunjungan melalui Virtual

Memontum Pamekasan – Lapas Kelas IIA Pamekasan melaunching penambahan sarana kunjungan melalui virtual, Senin (21/02/2022). Launching ini dilaksanakan, untuk mengikuti aturan pemerintah mengantisipasi Covid-19, varian baru Omicron.

Dalam kunjungan virtual itu, Lapas Kelas IIA Pamekasan menyediakan android. Penyediaan sarana handphone Android, dimaksudkan untuk menjembatani karena kunjungan langsung sementara dilarang. Larangan tersebut mengikuti anjuran pemerintah pusat.

“Layanan kunjungan online sesuai dengan keputusan Dirjen tentang pelaksanaan kunjungan pada masa pandemi Covid-19. Kunjungan langsung tatap muka tidak diperbolehkan. Maka, kemudian diadakan kunjungan secara online, walaupun masih terbatas pada 3 komputer di ruang perpustakaan. Sekarang, kita tambahkan 9 Android dan 1 telfon genggam,” ungkap Kepala Lapas Kelas II-A Pamekasan, Seno Utomo.

Adanya telepon android, tambahnya, bertujuan agar warga binaan itu bisa memanfaatkan untuk bertemu secara daring dengan keluarganya. Waktu yang disediakan sekitar 5-10 menit, dengan tekhnis mendaftar pada patugas pada jam buka mulai pukul 08.00.

“Pelaksanaannya dengan sistem antrian siapa pendaftar pertama dan seterusnya nanti jam 08.00 sampai jam 11.30. Senin sampai Kamis. Kemudian hari Jumat jam 08.00 hingga 11.00. untuk siang pukul 13.00 hingga 14.00. Siapa yang dihubungi, warga binaan siapa, nomernya siapa, tiap bulan akan kita laporkan ke kantor wilayah berapa warga binaan yang memanfaatkannya,” paparnya.

Advertisement

Baca juga :

Seno menambahkan, android berguna untuk mengobati rasa rindu warga binaan pada keluarga dengan ketersediaan wartel gratis. Kalapas menegaskan agar warga binaan memanfaatkan sarana yang disediakan dengan benar dan tidak memanfaatkan teknologi untuk melakukan pelanggaran. 

“Warga binaan tinggal menggunakan karena ini gratis. Dan, semisal ada penyalahgunaan dari awal sudah terdeteksi atau deteksi dini terkait dengan penggunaan android di Lapas. Misalnya ada penggunaan narkoba oleh napi. Jangan sampai memanfaatkan situasi ini untuk tidak baik, maka dari awal sudah terdeteksi,” tutur Kalapas saat di wawancara.

Salah satu warga binaan lapas, Yudo, yang tersandung kasus narkoba berterima kasih dengan layanan alternatif yang disediakan Lapas. Sebab, bisa memudahkan para napi untuk mengetahui keadaan keluarganya.

Peria asal Surabaya berumur 29 tahun yang beralamat di Jl Pucangan II, itu berharap agar fasilitas handphone ditambah. Mengingat, banyaknya napi yang ingin berinteraksi dengan keluarga.

“Harapan kepengen ditambah fasilitas ini karna banyak. Tapi saya berterima kasih sudah bisa mendapat layanan ini, Karen dengan layanan ini kami bisa nyambung keluarga kalo kangen bisa video call,” ungkapnya saat di wawancara. (udi/srd/gie)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Trending

Lewat ke baris perkakas