Pamekasan
Anggota DPRD Jatim Sebut Madura Jadi Tempat Pencucian Dana Hibah Pemprov
Memontum Pamekasan – Program dana hibah di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, kembali menjadi sorotan anggota DPRD Jatim. Adalah Mathur Husyairi, yang menyebut bahwa dana hibah yang diturunkan ke pulau garam atau Madura, hanya menjadi praktik pencucian uang.
Politisi PBB itu mengatakan, dana hibah masuk ke Madura sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun pertahunnya. Dana tersebut, pada kenyataannya tidak berwujud. Padahal, dana hibah itu untuk kesejahteraan masyarakat Madura.
Mathur pun menilai, dana hibah itu sama halnya dengan Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM), yang bermasalah. Karenanya, banyak teman sejawatnya, pimpinan kampus, dan aktivis terseret dalam kasus tersebut.
Baca juga :
- Peringati Harjad Pamekasan, Pj Bupati Masrukin Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Madura
- Oknum Pegawai DKPP Pamekasan Diduga Pungut Biaya Bantuan Alsintan ke Poktan Rp 15 Juta
- Tiga Paslon Dianggap Layak Pimpin Pamekasan, Haji Her Pilih Netral
- Sisir Wilayah Kekeringan di Pamekasan, Tim Pemenangan Daerah Paslon Khofifah-Emil Beri Bantuan Air Bersih
- Tim Pemenangan Daerah Paslon Khofifah-Emil Beri Bantuan Material Jembatan Ambruk di Pamekasan
“Dana hibah ini, sama dengan P2SEM yang banyak makan korban tersangka. Hanya saja, nama atau berubah bentuk. Praktiknya di lapangan, Madura hanya menjadi tempat pencucian uang,” ujar Mathur dalam acara ‘Sosialisasi Kebangsaan dan Diskusi Publik’ di salah satu hotel di Pamekasan, Minggu (19/06/2022) tadi.
Politisi asal Bangkalan itu mengajak, agar masyarakat Madura untuk meminimalisir celah-celah korupsi. “Bukan untuk menghapus korupsi. Tapi, sampai mana pengawalan kita meminimalisir celah-celah korupsi. Sebab, selama mental birokrasi seperti itu. Korupsi tidak bakal bisa dihapus,” paparnya.
Mantan aktivis anti korupsi itu menambahkan, korupsi tidak bakal bisa dihapus, karena semua elemen sudah rusak. Minimal, cerdas mendeteksi dan semakin mempersempit celah-celah korupsi itu sendiri. “Resiko memang. Tapi, kuncinya kejujuran kepada diri sendiri dan orang lain. Dan, keberanian kita. Tinggal kita memilih diam atau bergerak,” ujarnya. (srd/gie)
- Pamekasan2 tahun
Dinsos Pamekasan Siapkan BLT DBHCHT 2022 untuk Buruh Tani Tembakau dan Buruh Pabrik Rokok
- Hukum & Kriminal3 tahun
Mayat Telanjang Dada Gegerkan Warga Desa Palesanggar Pamekasan
- Pamekasan1 tahun
Pro Kontra Soal Wisuda, Dewan Pendidikan Pamekasan Minta Satuan Lembaga Tak Memaksakan
- KREATIF MASYARAKAT2 tahun
Mengikuti Prosesi Tradisi Petik Laut Desa Sotabar Pamekasan
- KREATIF MASYARAKAT2 tahun
Jungkir Balik Kekuasaan Lalake Tambah Literasi Sosok Kaum Lelaki Madura
- Pamekasan2 tahun
Bertajuk Pelantikan Raya, Ormawa Fakultas Syariah IAIN Madura Resmi Dilantik
- Pamekasan2 tahun
Bertajuk Pelantikan Raya, Ormawa STIE Bakti Bangsa Pamekasan Resmi di Lantik
- Pamekasan1 tahun
Gelar Go Slides, SMK Putra Bangsa Pamekasan Adakan Seminar Pencegahan Narkoba