Pamekasan
Dinilai Tak Mampu Awasi Penyaluran Pupuk, DPRD Pamekasan jadi Sasaran Pelemparan Telur Busuk
Memontum Pamekasan – Kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), melakukan aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Pamekasan, Kamis (18/11/2021). Dalam aksinya, massa menunjukkan kekecewaannya dengan melempari Gedung DPRD, dengan telur busuk.
Dalam aksi tersebut, mereka menjelaskan bahwa aksi lembar telur busuk ini melambangkan kekecewaan mereka terhadap kinerja DPRD. “Aksi lempar telur busuk ini merupakan kekecewaan, karena telur busuk ini merupakan lemahnya dan jijiknya kami. Karena, mereka tidak bisa menjalankan tugasnya sesuai sumpah jabatan yang mereka sampaikan waktu dilantik,” kata Korlap DPC GMNI, Taufikurrahman, saat dikonfirmasi.
Korlap aksi tersebut menambahkan, bahwa DPRD Pamekasan tidak menjalankan fungsinya dalam mengawasi penyebaran pupuk. Sehingga, banyak petani yang kekurangan, bahkan tidak mendapatkan pupuk dari pemerintah.
Baca juga :
- Tolak RUU Penyiaran, Puluhan Wartawan Pamekasan Lakukan Aksi Solidaritas di DPRD
- Kembalikan Formulir Pendaftaran Cabup ke DPC PBB, Mantan Wabup Pamekasan Sampaikan Didukung Tiga Partai
- Ingin Ulang Kejayaan di Tahun 2008, Mantan Bupati Kiai Kholil Kembalikan Formulir ke DPC PBB Pamekasan
- Kapolda Jatim Ground Breaking Pembangunan RS Bhayangkara di Pamekasan
- Mantan Komandan Kodim 0414 Belitung Pimpin Kodim 0826 Pamekasan
“Kami sudah datang yang ke tiga kalinya. Dalam aksi yang sama dan tuntutan yang sama, terkait kasus kelangkaan pupuk di Pamekasan. Namun, sampai hari ini ternyata perealisasian pupuk masih bermasalah dan itu murni keluar dari pada tuntutan dan janji yang di sepakati oleh dewan-dewan dan eksekutif terutama Pak Ajib selaku ketua DKPP,” ujarnya.
Taufik menuturkan, bahwa aksinya datang dengan membawa tuntutan. Dalam tuntutannya, Taufik berharap untuk segera membentuk tim dan mencari oknum yang bermain di dalam pendistribusian pupuk tersebut.
“Saya berharap untuk segera membentuk simpansus untuk bagaimana memeriksa dan mengintrogasi setiap kios dan distributor, mengevaluasi, banyaknya kios yang tidak berizin tapi tetap beroperasi dan kios yang mendatangkan pupuk tapi tidak di jual, ” ujarnya.
Jadi, bagaimana Pansus ini bisa di berjalan bisa di bentuk DPRD kemudian bisa menghukum dan bahkan menjerat siapa yang bermain di pendistribusian pupuk. (udi/sit)
- Pamekasan2 tahun
Dinsos Pamekasan Siapkan BLT DBHCHT 2022 untuk Buruh Tani Tembakau dan Buruh Pabrik Rokok
- Hukum & Kriminal2 tahun
Mayat Telanjang Dada Gegerkan Warga Desa Palesanggar Pamekasan
- Pamekasan11 bulan
Pro Kontra Soal Wisuda, Dewan Pendidikan Pamekasan Minta Satuan Lembaga Tak Memaksakan
- Politik3 tahun
Banggar Pamekasan Pertanyakan Anggaran Pupuk bersubsidi Untuk Petani
- Pamekasan1 tahun
Bertajuk Pelantikan Raya, Ormawa Fakultas Syariah IAIN Madura Resmi Dilantik
- KREATIF MASYARAKAT2 tahun
Mengikuti Prosesi Tradisi Petik Laut Desa Sotabar Pamekasan
- KREATIF MASYARAKAT2 tahun
Jungkir Balik Kekuasaan Lalake Tambah Literasi Sosok Kaum Lelaki Madura
- Pamekasan2 tahun
Paslon Kades Tak Lolos Verifikasi, Massa Bercelurit Rusak Fasilitas Desa Panaguan Pamekasan